Selasa, 15 Oktober 2013

Peran Insulin pada Metabolisme Lemak

 1.      Pengertian Insulin



Insulin adalah sebuah hormone yang berhubungan dengan energy yang melimpah. Artinya bila terdapat makanan yang dapat menghasilkan energy yang sangat banyak, terutama kelebihan jumlah karbohidrat dan protein maka insulin akan disekresikan dalam jumlah banyak. Selanjutnya, insulin memainkan peranan yang penting dalam penyimpanan zat yang mempunyai kelebihan energy.
Insulin merupakan protein kecil yang terdiri atas dua rantai asam amino yang satu sama lainnya dihubungkan oleh ikatan disulfide. Insulin disintesis oleh sel-sel beta dengan cara yang mirip dengan sintesis protein yakni diawali dengan translasi RNA insulin oleh ribosom yang melekat pada reticulum endoplasma untuk membentuk preprohormon insulin. Sewaktu insulin disekresikan dalam darah, hamper seluruhnya beredar dalam bentuk yang terikat. Waktu paruhnya dalam plasma rata-rata hanya 6 menit sehingga dalam waktu 10-15 akan dibersihkan dari sirkulasi.

Insulin adalah hormone yang mengendalikan gula darah. Tubuh menyerap mayoritas karbohidrat sebagai glukosa (gula darah). Dengan meningkatnya gula darah setelah makan, pancreas melepaskan insulin yang membantu membawa gula darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai bahan bakar dalam proses metabolism atau disimpan sebagai lemak apabila kelebihan. Orang-orang yang punya kelebihan berat badan atau mereka yang tidak berolahraga seringkali menderita resistensi insulin.
Insulin menjaga keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh badan sel. Kegagalan badan untuk menghasilkan insulin, atau jumlah insulin yang tidak mencukupi akan mnyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk proses metabolisme. Sehingga glukosa di dalam darah meningkat dan menyebabkan diabetes mellitus.
Pada kondisi normal, pancreas mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake karbohidrat. Pengaturan fisiologis kadar glukosa darah sebagian besar tergantung dari ekstraksi glukosa, sintesis glikogen dan glikogenesis dari metabolism di dalam konsentrasi gula darah yang konstan perlu dipertahankan karena glukosa merupakan satu-satunya zat gizi yang dapat digunakan oleh otak, retina, dan epitel germaninativum dalam jumlah cukup untuk menyuplai energy sesuai dengan yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, perlu mempertahankan konsentrasi glukosa darah pada kadar yang seimbang.

2.      Peran Insulin pada Metabolisme Lemak

Insulin mempunyai berbagai efek yang dapat menyebabkan timbulnya penyimpanan lemak di dalam jaringan lemak. Pertama, insulin meningkatkan pemakaian glukosa oleh sebagian besar jaringan tubuh yang secara otomatis akan mengurangi pemakaian lemak. Akan tetapi, insulin juga meningkatkan pembentukan asam lemak. Hal ini terjadi jika karbohidrat lebih banyak dicerna daripada energy spontan yang digunakan jadi mempersiapkan zat untuk sintesis lemak. Hampir semua sintesis lemak terjadi di dalam sel hati dan asam lemak kemudian di transport dari hati melalui lipoprotein darah ke sel adipose untuk disimpan.
Berbagai factor yang mengarah pada peningkatan asam lemak di hati sebagai berikut:
1)      Insulin meningkatkan pengangkutan glukosa ke dalam sel-sel hati. Sesudah konsentrasi glikogen dalam hati meningkat5-6%, glikogen ini sendiri akan menghambat sintesis glikogen selanjutnya. Kemudian seluruh glikogen tambahan yang memasuki sel-sel hati sudah cukup tersedia untuk membentuk lemak. Glukosa mula-mula dipecah menjadi piruvat dalam jalur glikolisis dan piruvat ini selanjutnya diubah menjadi asetil koenzim A (asetil-koA) yang merupakan subtract asal untuk sintesis asam lemak.
2)      Kelebihan ion sitrat dan ion isositrat akan terbentuk oleh siklus asam sitrat bila pemakaian glukosa untuk energy ini berlebihan. Ion-ion ini akan mengaktifkan asetil KoA karboksilase, yang merupakan enzim yang dibutuhkan untuk melakukan proses karboksilasi terhadap asetil KoA, tahap pertama sintesis lemak.
3)      Sebagian besar lemak disintesis di dalam hati dan digunakan untuk membentuk trigliserida, bentuk umum untuk penyimpanan lemak. Trigliserida akan dilepaskan dari sel-sel hati ke dalam darah dalam bentuk lipoprotein. Insulin akan mengaktifkan lipoprotein lipase didalam dinding kapiler darah jaringan lemak, akan mencegah trigliserida lagi menjadi asam lemak, agar asam lemak dapat diabsorbsi ke dalam asam lemak, tempat asam lemak ini akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan.

Insulin mempunyai 2 efek penting yang dibutuhkan untuk menyimpan lemak di dalam sel-sel lemak:
a.       Insulin menghambat kerja lipase sensitive –hormon. Enzim inilah yang menyebabkan hidrolisis trigliserida yang telah disimpan dalam sel-sel lemak oleh karena itu, pelepasan asam lemak dari jaringan adipose ke dalam sirkulasi darah akan terhambat.
b.      Insulin meningkatkan pengangkutan glukosa ke dalam sel-sel otot. Beberapa glukosa ini dipakai untuk mensintesis asam lemak tetapi yang lebih penting glukosa ini dipakai untu sejumlah besar α-gliserol fosfat. Bahan ini menyediakan gliserol yang akan berikatan dengan asam lemak untuk membentuk trigliserida yang merupakan bentuk lemak yang disimpan dalam sel-sel lemak. Oleh karena itu, bila tidak ada insulin bahkan penyimpanan sejumlah besar asam-asam lemak yang diangkut dari hati dalam bentuk lipoprotein hamper dihambat.

3.      Defisiensi Insulin

Defisiensi insulin atau resptor insulin tidak berfungsi baik, dimana dapat mempengaruhi metabolism tubuh yang berdampak terhadap system tubuh yaitu pembongkaran lemak dan cadangan protein untuk memenuhi kebutuhan metabolism proses ini menghasilkan benda-benda keton yang disebabkan hati yang tidak mampu menetralisir lemak. Penumpukan asam lemak ini akan mengiritasi memperoleh peningkatan sekresi asam lambung sehingga menimbulkan gangguan system ini berdampak terhadap gangguan kebutuhan nutrisi.
Pada system pencernaan, defisiensi insulin menyebabkan kegagalan dalam pemasukan glukosa ke jaringan sehingga sel-sel kekurangan glukosa. Proses kekurangan glukosa intra sel menimbulkan:
·         Peningkatan penggunaan protein dan glukogen oleh jaringan sehingga menyebabkan penurunan berat badan.
·         Pembongkaran lemak dan cadangan protein untuk memenuhi kebutuhan metabolism. Hal ini akan diperberat oleh peningkatan sekresi asam lambung sehingga menimbulkan perasaan mual, muntah.
·         Peningkatan transport glukosa untuk proses metabolism. Penurunan penggunaan dan aktivitas glukosa dalam sel akan merangsang pusat makan dibagian lateral  hypothalamus, sehingga timbul peningkatan perasaan lapar.

KESIMPULAN

Insulin diproduksi di pulau-pulau langerhans di pancreas yang merupakan sebuah hormone polipeptida mengatur metabolism karbohidrat. Selain merupakan efektor utama dalam homeostasis karbohidrat, insulin juga mempunyai fungsi dalam metabolism lemak (trigliserida) dan protein. Insulin memiliki property anabolic dan juga mempengaruhi jaringan tubuh lainnya.
Insulin adalah hormone yang mengendalikan gula darah. Tubuh menyerap mayoritas karbohidrat sebagai glukosa. Dengan meningkatnya gula darah setelah untuk digunakan sebagai bahan bakar dalam proses metabolism atau disimpan sebagai lemak apabila kelebihan.

Insulin juga memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel badan. Selain iyu, insulin mempunyai peranan dalam metabolism, diantaranya adalah metabolism karbohidrat, protein dan lemak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar