1.
Pengertian Insulin
Insulin
adalah sebuah hormone yang berhubungan dengan energy yang melimpah. Artinya
bila terdapat makanan yang dapat menghasilkan energy yang sangat banyak,
terutama kelebihan jumlah karbohidrat dan protein maka insulin akan
disekresikan dalam jumlah banyak. Selanjutnya, insulin memainkan peranan yang
penting dalam penyimpanan zat yang mempunyai kelebihan energy.
Insulin
merupakan protein kecil yang terdiri atas dua rantai asam amino yang satu sama
lainnya dihubungkan oleh ikatan disulfide. Insulin disintesis oleh sel-sel beta
dengan cara yang mirip dengan sintesis protein yakni diawali dengan translasi
RNA insulin oleh ribosom yang melekat pada reticulum endoplasma untuk membentuk
preprohormon insulin. Sewaktu insulin disekresikan dalam darah, hamper seluruhnya
beredar dalam bentuk yang terikat. Waktu paruhnya dalam plasma rata-rata hanya
6 menit sehingga dalam waktu 10-15 akan dibersihkan dari sirkulasi.
Insulin
adalah hormone yang mengendalikan gula darah. Tubuh menyerap mayoritas
karbohidrat sebagai glukosa (gula darah). Dengan meningkatnya gula darah
setelah makan, pancreas melepaskan insulin yang membantu membawa gula darah ke
dalam sel untuk digunakan sebagai bahan bakar dalam proses metabolism atau
disimpan sebagai lemak apabila kelebihan. Orang-orang yang punya kelebihan
berat badan atau mereka yang tidak berolahraga seringkali menderita resistensi
insulin.
Insulin
menjaga keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan
glukosa oleh badan sel. Kegagalan badan untuk menghasilkan insulin, atau jumlah
insulin yang tidak mencukupi akan mnyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam
sel untuk proses metabolisme. Sehingga glukosa di dalam darah meningkat dan
menyebabkan diabetes mellitus.
Pada
kondisi normal, pancreas mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan jumlah insulin
yang dihasilkan dengan intake karbohidrat. Pengaturan fisiologis kadar glukosa
darah sebagian besar tergantung dari ekstraksi glukosa, sintesis glikogen dan
glikogenesis dari metabolism di dalam konsentrasi gula darah yang konstan perlu
dipertahankan karena glukosa merupakan satu-satunya zat gizi yang dapat
digunakan oleh otak, retina, dan epitel germaninativum dalam jumlah cukup untuk
menyuplai energy sesuai dengan yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, perlu
mempertahankan konsentrasi glukosa darah pada kadar yang seimbang.
2.
Peran Insulin pada Metabolisme Lemak
Insulin
mempunyai berbagai efek yang dapat menyebabkan timbulnya penyimpanan lemak di
dalam jaringan lemak. Pertama, insulin meningkatkan pemakaian glukosa oleh
sebagian besar jaringan tubuh yang secara otomatis akan mengurangi pemakaian
lemak. Akan tetapi, insulin juga meningkatkan pembentukan asam lemak. Hal ini
terjadi jika karbohidrat lebih banyak dicerna daripada energy spontan yang
digunakan jadi mempersiapkan zat untuk sintesis lemak. Hampir semua sintesis
lemak terjadi di dalam sel hati dan asam lemak kemudian di transport dari hati
melalui lipoprotein darah ke sel adipose untuk disimpan.
Berbagai
factor yang mengarah pada peningkatan asam lemak di hati sebagai berikut:
1) Insulin
meningkatkan pengangkutan glukosa ke dalam sel-sel hati. Sesudah konsentrasi
glikogen dalam hati meningkat5-6%, glikogen ini sendiri akan menghambat
sintesis glikogen selanjutnya. Kemudian seluruh glikogen tambahan yang memasuki
sel-sel hati sudah cukup tersedia untuk membentuk lemak. Glukosa mula-mula
dipecah menjadi piruvat dalam jalur glikolisis dan piruvat ini selanjutnya
diubah menjadi asetil koenzim A (asetil-koA) yang merupakan subtract asal untuk
sintesis asam lemak.
2) Kelebihan
ion sitrat dan ion isositrat akan terbentuk oleh siklus asam sitrat bila
pemakaian glukosa untuk energy ini berlebihan. Ion-ion ini akan mengaktifkan
asetil KoA karboksilase, yang merupakan enzim yang dibutuhkan untuk melakukan
proses karboksilasi terhadap asetil KoA, tahap pertama sintesis lemak.
3) Sebagian
besar lemak disintesis di dalam hati dan digunakan untuk membentuk
trigliserida, bentuk umum untuk penyimpanan lemak. Trigliserida akan dilepaskan
dari sel-sel hati ke dalam darah dalam bentuk lipoprotein. Insulin akan
mengaktifkan lipoprotein lipase didalam dinding kapiler darah jaringan lemak,
akan mencegah trigliserida lagi menjadi asam lemak, agar asam lemak dapat
diabsorbsi ke dalam asam lemak, tempat asam lemak ini akan diubah menjadi
trigliserida dan disimpan.
Insulin
mempunyai 2 efek penting yang dibutuhkan untuk menyimpan lemak di dalam sel-sel
lemak:
a. Insulin
menghambat kerja lipase sensitive –hormon. Enzim inilah yang menyebabkan
hidrolisis trigliserida yang telah disimpan dalam sel-sel lemak oleh karena
itu, pelepasan asam lemak dari jaringan adipose ke dalam sirkulasi darah akan
terhambat.
b. Insulin
meningkatkan pengangkutan glukosa ke dalam sel-sel otot. Beberapa glukosa ini
dipakai untuk mensintesis asam lemak tetapi yang lebih penting glukosa ini dipakai
untu sejumlah besar α-gliserol fosfat. Bahan ini menyediakan gliserol yang akan
berikatan dengan asam lemak untuk membentuk trigliserida yang merupakan bentuk
lemak yang disimpan dalam sel-sel lemak. Oleh karena itu, bila tidak ada
insulin bahkan penyimpanan sejumlah besar asam-asam lemak yang diangkut dari
hati dalam bentuk lipoprotein hamper dihambat.
3.
Defisiensi Insulin
Defisiensi
insulin atau resptor insulin tidak berfungsi baik, dimana dapat mempengaruhi
metabolism tubuh yang berdampak terhadap system tubuh yaitu pembongkaran lemak
dan cadangan protein untuk memenuhi kebutuhan metabolism proses ini
menghasilkan benda-benda keton yang disebabkan hati yang tidak mampu
menetralisir lemak. Penumpukan asam lemak ini akan mengiritasi memperoleh
peningkatan sekresi asam lambung sehingga menimbulkan gangguan system ini
berdampak terhadap gangguan kebutuhan nutrisi.
Pada
system pencernaan, defisiensi insulin menyebabkan kegagalan dalam pemasukan
glukosa ke jaringan sehingga sel-sel kekurangan glukosa. Proses kekurangan
glukosa intra sel menimbulkan:
·
Peningkatan penggunaan protein dan
glukogen oleh jaringan sehingga menyebabkan penurunan berat badan.
·
Pembongkaran lemak dan cadangan protein
untuk memenuhi kebutuhan metabolism. Hal ini akan diperberat oleh peningkatan
sekresi asam lambung sehingga menimbulkan perasaan mual, muntah.
·
Peningkatan transport glukosa untuk
proses metabolism. Penurunan penggunaan dan aktivitas glukosa dalam sel akan
merangsang pusat makan dibagian lateral
hypothalamus, sehingga timbul peningkatan perasaan lapar.
KESIMPULAN
Insulin diproduksi di
pulau-pulau langerhans di pancreas yang merupakan sebuah hormone polipeptida
mengatur metabolism karbohidrat. Selain merupakan efektor utama dalam
homeostasis karbohidrat, insulin juga mempunyai fungsi dalam metabolism lemak
(trigliserida) dan protein. Insulin memiliki property anabolic dan juga
mempengaruhi jaringan tubuh lainnya.
Insulin adalah hormone
yang mengendalikan gula darah. Tubuh menyerap mayoritas karbohidrat sebagai
glukosa. Dengan meningkatnya gula darah setelah untuk digunakan sebagai bahan
bakar dalam proses metabolism atau disimpan sebagai lemak apabila kelebihan.
Insulin juga memiliki
fungsi untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak
meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel badan. Selain iyu, insulin mempunyai
peranan dalam metabolism, diantaranya adalah metabolism karbohidrat, protein
dan lemak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar