Jumat, 04 Oktober 2013

Injeksi Intracutan (IC)

A.    PENGERTIAN
Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan kulit,yang di lakukan pada lengan bawah bagian dalam atau di tempat lain yang di anggap perlu.

B.    TUJUAN INJEKSI INTRA CUTAN (IC)
1.  Melaksanakan uji coba obat tertentu,yang di lakukan dengan cara memasukan obat ke dalam jaringan kulit yang di lakukan untuk tes alergi dan skin test terhadap obat yang akan di berikan.
2.  Memberikan obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat di lakukan dengan cara di suntik intrakutan,pada umumnya di berikan pada pasien yang akan di berikan obat antibiotic.
3.  Membantu menentukan diagnose penyakit tertentu.

C.    HAL – HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN
Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pemberian injeksi IC adalah :
1.      Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui diagnosa medis pasien, indikasi pemberian obat, dan efek samping obat, dengan prinsip 10 benar yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu pemberian, benar cara pemberian, benar pemberian keterangan tentang obat pasien, benar tentang riwayat pemakaian obat oleh pasien, benar tentang riwayat alergi obat pada pasien, benar  tentang reaksi pemberian beberapa obat yang berlainan bila diberikan bersama-sama, dan benar dokumentasi pemakaian obat.
2.      Untuk mantoux tes (pemberian PPD) diberikan 0,1 cc dibaca setelah 2-3 kali 24 jam dari saat penyuntikan obat.
3.      Setelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan desinfektan.
4.      Perawat harus memastikan bahwa pasien mendapatkan obatnya, bila ada penolakan pada suatu jenis obat,  maka perawat dapat mengkaji penyebab penolakan, dan dapat mengkolaborasikannya  dengan dokter yang menangani pasien, bila pasien atau keluarga tetap menolak pengobatan setelah pemberian inform consent, maka pasien maupun keluarga yang bertanggungjawab menandatangani surat penolakan untuk  pembuktian penolakan therapi.
5.      Injeksi intrakutan yang dilakukan untuk melakukan tes pada jenis antibiotik, dilakukan dengan cara melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya, lalu mengambil 0,1 cc dalam spuit dan menambahkan aquabidest 0,9cc dalam spuit, yang disuntikkan pada pasien hanya 0,1cc.
6.      Injeksi yang dilakukan untuk melakukan test mantoux, PPD diambil 0,1 cc dalam  spuit, untuk langsung disuntikan pada pasien.
7.        Jarum nampak dari kulit, Terjadi gelembung, Tidak perlu diaspirasi, Tidak perlu dimasase.

D.    PERSIAPAN ALAT DAN PERSIAPAN OBAT
1.      Persiapan Pasien dan Keluarga
a.    Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian obat
b.   Memberikan posisi yang nyaman pada pasien
2.      Persiapan Alat
a.       Obat-obatan yang sesuai program pengobatan dokter
b.      Daftar obat pasien
c.       Spuit 1 cc atau 0,5 cc disposible.
d.      Jarum sesuai kebutuhan, kikir ampul bila perlu.
e.       Perlak dan alas dan nierbeken
f.       Kapas alkohol atau kapas yang sudah dibasahi NaCl 0,9% dalam tempatnya
g.      Handschoen
E.       LANGKAH – LANGKAH PEMBERIAN INJEKSI INTRA CUTAN (IC)
1.    Mencuci tangan
2.    Berdiri di sebelah kanan/kiri  pasien sesuai kebutuhan.
3.    Cek daftar obat pasien untuk memberikan obat
a.         Membawa obat dan daftar obat ke hadapan pasien sambil mencocokkan nama pada tempat tidur dengan nama pada daftar obat.
b.         Memanggil nama pasien sesuai dengan nama pada daftar obat
c.         Injeksi intrakutan dilakukan dengan cara spuit diisi oleh obat sesuai dosisnya.
d.        Menentukan lokasi injeksi yaitu 1/3 atas lengan bawah bagian dalam.
e.         Membersihkan  lokasi tusukan dengan kapas normal saline atau kapas alcohol bila diperlukan, kulit diregangkan tunggu sampai kering.
f.          Lubang jarum menghadap keatas dan membuat sudut antara 5-150 dari permukaan kulit
g.         Memasukan obat perlahan-lahan sampai berbentuk gelembung kecil, dosis yang diberikan 0,1 cc atau sesuai jenis obat.
h.         Setelah penyuntikan area penyuntikan tidak boleh didesinfeksi.
i.           Catat pemberian obat yang telah dilaksanakan (dosis, waktu, cara) pada lembar obat atau catatan perawat
j.           Evaluasi respon klien terhadap obat (15 s.d 30 menit)

F.     EVALUASI
1.      Evaluasi respon klien terhadap zat uji. Berapa obat yang digunakan dalam pengujian dapat menyebabkan alergi. Obat antidot (mis: epinefrin) mungkin perlu diberikan.
2.      Evaluasi keadaan lokasi injeksi dalam 24 atau 48 jam, bergantung pada uji yang dilakukan. Ukur area kemerahan dan indurasi dalam milimeter pada diameter terlebar dan dokumentasikan.

G.      SOP TINDAKAN PEMBERIAN INJEKSI INTRA CUTAN (IC)
1.    Fase Orientasi
a.    Salam terapeutik
b.    Evaluasi/ validasi
c.    Kontrak

2.     Fase Kerja
a.     Cuci tangan
b.    Siapkan obat
c.     Mengidentifikasi pasien dengan prinsip 12 B (Benar obat, dosis, pasien, cara pemberian dan waktu)
d.   Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan
e.    Mengatur posisi senyaman mungkin.
f.      Letakkan perlak dan pengalas dibawah daerah yang akan di injeksi
g.    Pilih area penyuntikan (Lengan bawah bagian dalam, Dada bagian ata,  Punggung pada area scapula)
h.      Pakai sarung tangan
i.      Bersihkan area penusukan dengan kapas alcohol dengan gerakan sirkuler
j.      Pegang kapas alcohol pada jari tangan non dominan
k.    Buka tutup jarum
l.      Tempatkan ibu jari tangan non dominan 2,5 cm di bawah area penusukan
m.  Dengan ujung jarum menghadap ke atas dan dengan tangan dominan masukkan jarum tepat dibawah kulit dengan sudut 15˚
n.    Masukkan obat perlahan-lahan, perhatikan sampai adanya bula
o.    Cabut jarum sesuai sudut masuknya
p.    Usap pelan daerah penusukan dengan kapas alkohol. Jangan di tekan
q.    Buat lingkaran pada bula degan menggunakan pulpen/ spidol. Dengan diameter + 5 cm
r.     Observasi kulit terhadap kemerahan dan bengkak atau reksi sistemik (10-15 menit).
s.     Kembalikan posisi klein
t.     Bereskan alat.
u.    Lepaskan sarung tangan
v.    Cuci tangan
3.     Fase Terminasi
a.    Evaluasi respon klien terhadap tindakan yang dilakukan
b.    Rencana tindak lanjut
c.    Kontrak yang akan datang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar